Pages

Labels

Jumat, 06 Januari 2012

Kiat Esemka



VIVAnews - Menteri Perindustrian M.S Hidayat menilai langkah yang dilakukan Walikota Solo, Joko Widodo yang membeli mobil produksi dalam negeri, Kiat Esemka, sebagai mobil dinasnya merupakan pelecut bagi Kementerian Perindustrian untuk mempercepat program mobil nasional.

Hidayat mengatakan langkah yang dilakukan murid-murid SMK sebagai suatu inovasi karya anak bangsa yang patut diapresiasi. "Apa yang dilakukan kawan saya, Jokowi, itu menjadi triger kami untuk lebih cepat bisa menghasilkan mobil nasional," kata Hidayat di Istana Negara, Jakarta, Kamis 5 Januari 2012.

Ia menjelaskan euforia mobil Kiat Esemka ini merupakan refleksi masyarakat Indonesia yang merindukan kebanggaan nasional berupa munculnya mobil nasional. Hal itu sebenarnya pernah diupayakan pada era orde baru namun menemui gagal.

Hidayat mengatakan, salah satu instruksi Presiden saat dirinya menjabat Menteri Perindustrian adalah memikirkan kembali mobil nasional. Di tahun ketiga dirinya menjadi Menperin, setidaknya sudah ada beberapa prototipe seperti low cost green car, mobil niaga pedesaan pertanian.
Tak hanya itu, di pihak swasta juga telah muncul produksi mobil lokal dengan merek Gea dan Tawon. "Saat ini semuanya masih dalam tahap uji coba kelaikan,"katanya.

Setelah uji kelaikan dikeluarkan Kementerian Perhubungan, kendaraan nasional tersebut selanjutnya akan dikembangkan Kementerian Perindustrian. Sejumlah tahapan dari kementerian perindustrian agar mobil produksi lokal tersebut bisa diproduksi masal antara lain penyiapan outlet penjualan, bengkel, layanan purna jual dan lain-lain.
"Setelah teknologi laik dan sudah ada persetujuan Kementerian Perhubungan maka bisa turun ke jalan. Pada waktu itulah Menperin akan menyetir sebagai simbol produksi bisa dilakukan," kata Hidayat.

Untuk membangun industri mobil, Hidayat mengatakan dibutuhkan modal yang besar. Selama ini industri mobil di seluruh dunia merupakan tipe bisnis yang selalu padat modal, padat karya dan padat teknologi.

Indonesia, lanjutnya, memiliki Pengalaman 30 tahun industri perakitan sehingga penguasaan teknologi sudah terserap. Untuk itu, dirinya akan mengirim Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Budi Darmadi, guna mengaudit kelayakan mobil Kiat Esemka.

"Itu merupakan prosedur yang berlaku di dunia internasional sebelum dikomersilkan. Sekali diizinkan sudah layak jamin keamanan konsumen," ujar Hidayat.

Pemerintah memastikan akan mendukung penuh inovasi murid-murid SMK dalam memproduksi mobil Kiat Esemka. Namun dia Belum bisa membicarakan berapa anggaran APBN yang disiapkan untuk mendukung. "Bicara anggaran, mesti ngomong dulu dengan Agus Marto, tetapi pemerintah mendukung dan semua lini juga bergerak," katanya.

Sayangnya, Menperin menegaskan pihaknya tidak akan menjembatani kerjasama antara murid SMK tersebut dengan industri mobil nasional seperti Astra. "Astra seperti Daihatsu sendiri punya program, jadi biarkan berkompetisi," ujar Hidayat. (sj)
• VIVAnews

Rabu, 04 Januari 2012

Kronologi Penembakan Polisi di Bekasi

Ilustrasi (Foto: Agung Manunggal/okezone)
Ilustrasi (Foto: Agung Manunggal/okezone)
BEKASI - Seorang polisi dari Unit Ranmor Polresta, Bekasi, Jawa Barat, Aipda Sugiantoro, tewas dalam baku tembak di Pondok Gede, Bekasi, Rabu dini hari.

Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman, saat melayat korban di RS Jati Sampurna, menceritakan kronologi kejadian nahas tersebut.

Sekira pukul 03.30 WIB, Rabu (1/6/2011), korban bersama tim tengah berpatroli di daerah Pondok Gede. Namun mereka melihat gelagat mencurigakan dari sebuah mobil Kijang Innova hitam.

Karena curiga, tim patroli mendekati kendaraan tersebut. Menyadari sedang didekati polisi, pengemudi Innova langsung menancap gas kendaraannya.

Aipda Sugiantoro dan rekan-rekannya mengejar mobil tersebut. Tiba-tiba terdengar suara letusan dari arah mobil Innova hingga terjadi baku tembak di depan toko beras di Jalan Raya Mes Angkatan Laut, Gang H Deleh RT 04/01, Jati Rangon, Jati Sampurna, Pondok Gede.

Nahas bagi Aipda Sugiantoro, peluru mengenai bagian bawah mata sebelah kanan hingga menembus kepalanya.

Korban langsung dibawa ke RS Jati Sampurna untuk mendapat perawatan, namun nyawa Aipda Sugiarto tidak dapat diselamatkan lagi.

okezone.com